Di negara Amerika harga BBM ( Bahan Bakar
Minyak) berbeda- beda setiap daerahnya, ini dikarenakan pemerintah menggunakan
sistem dimana harga BBM ditentukan menggunakan jarak , jadi harga BBM di
wilayah dekat dengan sumber minyak akan lebih murah ketimbang dengan harga BBM
di wilayah yang jauh akan lokasi kilang minyak, ini karena pemerintah Amerika
membebani pembiayaan transportasi kepada masyarakatnya sendiri melalui pajak.
Harga
BBM di Amerika dipatok harga kisaran 2$ - 5$ pe galonnya, namun melalui
kebijakan pemerintah dalam penjualanya, akan membebani pajak sekitar 1$ per
galonnya, jadi apabila harga di suatu daerah adalah 3$ maka, masyarakat di
daerah tersebut harus membayar 4$ per galonnya, atas pajak 1$.
Kebijakan
ini otomatis akan mempengaruhi baik Permintaan maupun Penawaran harga maupun
barang tersebut, seperti pada gambar :
Dapat dilihat bahwa akibat tingginya
harga BBM yang dibarengi dengan beban pajak kepada konsumen membuat
meningkatnya penawaran (Supply) dan menurunkan angka permintaan (Demand).
Dari
grafik diatas dapat dijelaskan bahwa animo masyarakat Amerika membeli BBM
berkurang seiiring dengan penambahan pajak 1$ terhadap harga BBM yang semakin
melambung, sebaliknya produsen dalam hal ini pemerintah merasa dirugikan akibat
ketersediaan barang (BBM) yang tidak dibarengi dengan pembelian.
Di
negara Indonesia sendiri, sistem pemberian harga BBM sama dari Sabang sampai
Merauke, berbeda dengan Amerika, penggunaan program Subsidi BBM oleh pemerintah
sangat membantu rakyat kecil.
Efek
dari tingginya harga BBM juga berpengaruh dalam setiap kehidupan masyarakat
Amerika, terutama dalam sector Industri yang pengaruhnya besar terhadap
produksi barang yang dipasarkan kepada konsumen, yang akhirnya semua barang
akan mahal, dan para konsumen akan terpaksa membeli karena berbagai kebutuhan,
oleh karena itu peran pemerintah Amerika dalam membuat kebijakan subsidi
sangatlah diharapkan oleh masyarakat Amerika khususnya.
BBM
ini merupakan satu contoh dalam masalah elastisitas penawaran dan permintaan
yang juga akibat dari peran pajak. Dimana harga BBM disertai pajak yang membuat
harga yang dibayar konsumen begitu tinggi membuat berbagai bahan- bahan pokok
sehari- hari juga naik.
Dari
pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pajak dalam angka permintaan
maupun penawaran terhadap barang akan memiliki elastisitas relatif jika,
permintaan inelastis secara relatif terhadap penawaran sama halnya dengan BBM
di Amerika. Lalu pajak akan berpihak kepada konsumen jika angka permintaan
inelastis secara relatif terhadapan penawaran, maka pajak akan bertolak
belakang terhadap produsen jika angka penawaran inelastis secara relatif
daripada permintaan.
Get The Solus, Build The Locus .........
0 komentar:
Posting Komentar