Pada postingan saya kali ini saya akan membahas sebuah kasus, yang tidak jauh dari bidang saya, Planologi.
Semarang,
salah satu kota besar dan merupakan ibu kota provinsi Jawa Tengah.
Wilayah kota Semarang terdiri dari dua bagian yaitu Semarang atas di
sebelah Selatan dan Semarang bawah di sebelah utara, terutama daerah
pantai dan kawasan Kaligawe, yang bisa digolongkan menjadi kawasan
paling bawah dari kota Semarang sendiri.
Kota Semarang dilalui
jalur transportasi pantai utara (Pantura) yang sangat vital dalam
perekonomian pulau Jawa, terutama kota Semarang. Kawasan Kaligawe
merupakan salah satu jalur utama pantura dan sekaligus gerbang masuk
utama kota Semarang dari arah timur. Pada akhir Januari dan awal
Februari lalu, lalu lintas di jalur ini lumpuh karena mengalami banjir /
rob. Hingga saat ini, lalu lintas di kawasan ini juga selalu kemacetan
terutama pada jam-jam sibuk. Di samping kemacetan lalu lintas, banjir
juga menggenangi kawasan Kaligawe secara keseluruhan sehingga
mengakibatkan kerusakan infrastruktur, lingkungan industri, perkantoran,
pendidikan, rumah sakit, dan pemukiman. Kerugian yang disebabkan adanya
banjir / genangan rob semakin serius dan meningkat dari waktu ke waktu,
sehingga mengakibatkan kemacetan, kerusakan infrastruktur jalan,
lingkungan dan gangguan aktivitas ekonomi.
Sebelumnya mari kita
bahas apa perbedaan banjir dan rob itu. Banjir dapat terjadi karena
hujan yang terus menerus dan saluran tidak dapat menampung air tersebut
dan akhirnya meluap. Namun banjir dapat disebabkan pula oleh pasang air
laut yang masuk wilayah daratan, banjir genangan inilah yang disebut
dengan Rob. Air laut masuk melalui sungai pada saat pasang dan
selanjutnya mengalir ke pemukiman setelah melewati saluran drainase.
Dari
beberapa artikel diatas, dapat diketahui bahwa kawasan Kaligawe sangat
berpotensi terkena banjir / rob. Keadaan geografis, serta beberapa
faktor alam seperti pasang surut air laut dan curah hujan merupakan,
penyebab utama terjadinya banjir / rob, serta sistem drainase yang tidak
kunjung diperbaiki juga menjadi masalah penyebabnya.
Solusi . . . . . . . . .
Disini
saya akan mengemukakan pendapat saya, solusi yang menurut saya bisa
mengatasi masalah banjir / rob di kawasan Kaligawe ini :
- Perlunya dibangun sistem drainase / saluran yang efektif dalam menampung volume air dari efek pasang dan curah hujan yang tinggi.
- Dibangun sebuah pintu air , pintu yang mengatur pasang surut (masuknya air) ke sungai-sungai besar di kawasan Kaligawe yang rawan meluap
- Penempatan infrastruktur yang efektif, guna mencegah ketidakstabilan dengan saluran air yang ada.
- Peran serta masyarakat atau kesadaran akan bahaya banjir, karena ulah mereka sendiri.
- Peran utama pemerintah kota Semarang dalam mencegah, mengelola, dan mengatasi masalah banjir dan rob di kawasan Kaligawe ini.
Solusi
ini hanya merupakan gambaran sepengetahuan penulis, jadi maaf apabila
penulis memberikan solusi yang kurang tepat, menurut pembaca akan
masalah banjir dan rob di kawasan Kaligawe ini.
LocuSoluS ...................... Get the SOLUS, Built the LOCUS
2 komentar:
bagaimana jika dibuat biopori di tengah jalan kak ? :D
terima kasih<artikelnya sangat membantu :)
Posting Komentar